Pages

Dua Kubu Saling Berebut

Diposting oleh Unknown on Jumat, 05 Oktober 2012


Dua Kubu Saling Berebut Kasus simulator SIM dan Timnas

Saya Ambil cuplikan berita tentang Kasus Simulator SIM dan Timnas Harus ada Satu, disini bisa kita lihat Dua Kubu Saling Berebut. Untuk itu saya beri judul artikel ini ''Dua Kubu Saling Berebut''.
Kasus simulator SIM

Dukungan kepada KPK terus mengalir. Kemarin, belasan aktivis'' anti-korupsi menyambangi kantor KPK di Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka menyampaikan dukungan kepada KPK dan keprihatinan terhadap upaya pelemahan terhadap lembaga anti-rasuah. Selain itu, mereka juga menyatakan dukungannya kepada KPK untuk menuntaskan penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM.

Para aktivis itu antara lain, Usman Hamid, pakar komunikasi politik UI Effendy Ghazali, anggota Fraksi PKB Effendy Choirie, Romo Benny Susetyo, Anita Wahid, Bambang Widodo Umar, Eep Saifullah Fatah, mantan anggota HAM MM Billah, Yenti Ganarsih, Todung Mulya Lubis dan Teten Masduki.


Para aktivis itu datang kompak mengenakan pakaian hitam-hi-tam. Selain itu, memakai ikat kepala warna hitam. Dan membawa puluhan pamflet bertuliskan Save KPK.

Mereka datang pukul 14.45 WIB. Kedatangan para aktivis diterima langsung Ketua KPK, Abraham Samad. Suasana di KPK terasa ramai. Karena sebagian aktivis di luar gedung bernyanyi mendukung KPK. Mereka mendendangkan lagu Garuda di Dadaku yang liriknya diubah menjadi KPK di Dadaku.

Usman Hamid mengatakan, dukungan kepada KPK bukari hanya dari para aktivis yang datang ini saja. Namun juga dari ribuan masyarakat. Dalam kesem-patan ini, pihaknya menyampaikan 6000 petisi yang ditanda tangani masyarakat yang isinya mendukung KPK menangani kasus simulator SIM.

Diungkapkapkannya, 6.000 petisi tersebut juga akan disampaikan ke Presiden, Kejagung dan Kapolri.

"Pernyataan Jaksa Agung Basrief Arief yang menyatakan KPK berhak menyidik kasus ini sesuai UU sudah sangat tepat. Tinggal diwujudkan dalam tindakan yang nyata," kata Usman.

Anita Wahid, putri Presiden RI Abdurrahmad Wahid, menyesalkan Polri sampai sekarang enggan menyerahkan penanganan kasus simulator SIM ke KPK. Dia menilai, secara tidak langsung sikap kepolisian itu melemahkan KPK. Apalagi korps Bhayangkara menarik sejumlah penyidiknya.

Dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak hanya datang dari eksternal tapi juga dari dalam lembaga itu sendiri. Pegawai KPK kemarin juga memakai baju hitam.

Novi, pegawai KPK, mengatakan, dia memakai pakaian serba hitam karena satu malam sebelumnya mendapat pesan berantai dari layanan Blackberry Massanger dan email untuk mengenakan baju berwarna hitam untuk mendukung KPK. "Karena dapat informasi itu saya memakai baju hitam," kata Novi.

Ketua Wadah Pegawai KPK, Nanang Farid Syam, menuturkan, imbauan memakai baju berwarna hitam dilakukan untuk mengapresiasi dukungan masyarakat yang mendukung KPK.

"Kita dapat dukungan dari dari rakyat. Masa kita tidak mendukung aksi mereka," kata Nanang.

Selain para aktivis, pemuka agama dan tokoh nasional beberapa hari lalu mendatangi KPK menyampaikan dukungannya. Mereka antara lain Rektor UIN Jakarta Komaruddin Hidayat, pakar hukum pidana JE Sahetapy, pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana, budayawan Taufiq Ismail, dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid.

Sumber : Rakyat Merdeka, 5 Oktober 2012


Sudah diputuskan bahwa timnas hanya ada satu
Monday, 24 September 2012 13:34
Beritabola.com Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menyambut baik hasil rapat Joint Committee (JC) di Kuala Lumpur, Malaysia. Diharapkan semua pihak bisa menjalankan butir-butir kesepakatan secara konsekuen.

Pada rapat kedua yang digelar di Malaysia Kamis (20/9) lalu, JC menelurkan beberapa butir keputusan. Pertama, komite bersepakat untuk membentuk satu liga profesional pada 2014. Untuk musim kompetisi 2013 dianggap sebagai fase pra kualifikasi yang memperbolehkan IPL dan ISL bergulir.

Kedua, JC bersepakat untuk mengembalikan empat anggota Komite Eksekutif yang telah dipecat oleh Komite Etik PSSIpada kedudukannya semula. Ketiga, AFC Task Force menegaskan bahwa AFC dan FIFA hanya mengaku satu timnas di bawah kendali PSSI.

Keempat, JC menunjuk badan pekerja untuk merumuskan revisi statuta PSSI. Dan kelima, komite sepakat mengelar kongres PSSI sebelum akhir tahun 2012.

Andi mengatakan, dirinya menyambut baik hasil rapat tersebut. Ia berharap tidak ada lagi beda pandangan terkait keputusan Joint Committee itu baik dari pihak PSSI dan KPSI.

"Saya menyambut baik hasil JC. Ada poin-poinnya. Saya sangat apresiasi sekali JC sudah menjalankan tugasnya. Saya harap butir-butir putusan itu dapat dijalankan secara konsekuen. Kalau ada perbedaan pendapat, duduklah bersama-sama dengan semangat rekonsiliasi," ujar Menpora di kantornya, Jakarta, Senin (24/9/2012).

"Terutama masalah timnas, sudah diputuskan bahwa timnas hanya ada satu. Dengan begitu, timnas akan menjadi kuat kembali.
Pemain-pemain terbaik, dari liga manapun dapat memperkuat timnas," sambung Andi.
(dtc/a2s) Sumber: detiksport

Bagaimana menurut anda? Negara kita sudah seperti ini? Apa kah Nanti bisa Presiden Jadi ada dua (2)? Bisa Rusak Tatanan Negara ini. Sangat Prihatin, Kenapa tidak berebut untuk membantu Rakyat yang Miskin atau kurang Mampu? Apa Ada?
Dua Kubu Saling Berebut Kasus simulatorSIM dan Timnas
 
More aboutDua Kubu Saling Berebut